Sunday, November 8, 2009

Indonesia Bersatu di Bundaran HI

Minggu pagi 8 November 2009, aku sampai di stasiun Rawa Buntu jam 7 lebih, sebetulnya janjian sama Yanu teman sekantorku jam setengah tujuh di stasiun Serpong, tapi aku bangun kesiangan, hari-hari terakhir ini aku susah tidur, bisa tidurnya pas larut malam, solat subuh juga siangan, aku bilang ke Yanu aku ke stasiun Rawa Buntu saja karena lebih dekat, ngejar kereta ayam yang jam 7 pagi, nanti naik gerbong yang paling belakang ketemu disana. Rute rel kereta melintas dari stasiun Serpong ke Jakarta melewati stasiun rawa Buntu, kecuali kereta ekspres pasti berhenti dulu di stasiun Rawa Buntu, dari rumah ke stasiun Serpong kurang lebih 6 km, sedangkan ke stasiun Serpong 2 km, oleh karena itu aku parkir motorku di stasiun yg terdekat.

Ternyata sampai di stasiun sudah terlambat, Yanu sms aku kalo keretanya sudah berangkat, dia duduk di gerbong terakhir, lantas aku balas smsnya bilang maaf karena terlambat, dan beli tiket kereta selanjutnya jam setengah delapan kata penjual tiketnya. Aku beli tiket kereta Ciujung, ber-AC, Jakarta - Tanah Abang, 4500, kalo kereta ayam pemberhentian terakhir di Pasar Senen, 1500an, aku pernah naik kereta ayam waktu ke user karena ngejar jam pagi, turun di stasiun kemayoran. Aku dikasih tahu Yanu kalo nanti turun di stasiun Palmerah, sebelum stasiun Tanah Abang setelah stasiun Kebayoran, kalo naik kereta Ciujung lebih nyaman karena tidak perlu desak2an dan setiap keretanya berhenti aku selalu tahu nama stasiunnya, kalo naik kereta ayam selain was was karena takut dirampok, juga kesulitan sedang berhenti distasiun apa, karena desak2an dan tidak bisa melihat jelas papan nama stasiunnya.

Belum setengah delapan, keretaku sudah datang, aku naik di gerbong tengah pas ketika kereta berhenti di tempat aku menunggu, aku berhenti di stasiun Palmerah, ketemu Yanu, sepertinya dia kira aku naik di gerbong belakang soalnya dia datang menunggu dari arah gerbong yang belakang, kami lantas naik bus kota, jurusan Semanggi, aku lupa nama busnya, tapi kami jalan dulu agak jauh, tidak keluar di pintu stasiun tapi jalan menyusuri rel terlebih dulu, sampai di jalan raya pun masih lewat tangga setapak ke jalan raya yang diatas, Yanu hafal jalan-jalan itu soalnya dia di user di daerah Karet sekitar Semanggi. Di perjalanan bilang kalau angkatan 99 banyak aktivisnya, dia juga angaktan 99 ambil poltek kapal terus ke Elektro, abis itu ke Poltek Elka. Waktu kuliah dulu dia satu kos sama Budi Nugroho, sama Arie Shiddiq, aku bilang ke dia dulu Budi jadi Senator, sekarang dosen di UPN sudah punya anak satu, sedangkan Arie jadi dosen di TC, selain itu dulu anak TC yg mungkin Yanu kenal ada Arief Kemalsyah yang jadi kahima dua kali sama Rahmat Hidayat.

Kami naik bus kota turun di Semanggi, habis itu naik busway turun di bundaran HI, awalnya info yang aku dapat dari milis jurusan acaranya di Monas, aku dikasih tahu adik kelasku kalo ada acara demo Minggu pagi jam 8 di Monas, temannya dia ikut dan bilang ke dia untuk mengajak massa sebanyak banyaknya, tapi pas aku ketemu Yanu Sabtu kemarin dia bilang acaranya di HI, mungkin juga ada di Monas, soalnya bakal ada long march, awalnya dia bilang jam tujuh, dan rencananya berangkat naik kereta jam setengah enam, tapi aku bilang terlalu pagi, naik kereta yang jam tujuh saja, sampai disana jam delapanan, dan ternyata diamini sama Yanu soalnya dia lihat berita di Metro TV acaranya jam delapan tapi di HI bukan di Monas. Aku benar-benar ketinggalan berita, kerjaanku saat ini gila2an, selalu pulang larut berangkat pagi, yang lebih bikin capek tempatnya jauh di Kemayoran, dua jam perjalanan kalo pagi hari, sampai rumah aku biasanya sudah kecapekan langsung istirahat, aku ga begitu ngerti masalah persoalan KPK ini, hanya saja aku tertarik banget untuk ikut demo ini soalnya walau mengikuti sedikit beritanya aku merasa prihatin untuk pihak Bibit-Candra.

Waktu di busway, aku lihat sudah mulai banyak orang-orang berkumpul di sekitar air mancur bundaran HI, sebagian pake slayer "Tuntaskan Korupsi" atau kalimat sejenis, kain berukuran kira2 50cm*7cm yang dipotong2 pake gunting, ada yang berwarna putih, hijau tua, atau hitam, ada yang diikatkan di kepala ada juga yang diikatkan di lengan, disitu juga aku lihat ada panggung seperti konser musik kecil2an. Busway berhenti di halte bundaran HI, halte itu berada agak jauh letaknya setelah bundaran HI, waktu jalan kaki ke bundaran HI kami melewati Wisma Nusantara gedungnya TVOne, di depan ada juga panggung sepertinya sedang ada acara musik untuk tv, waktu itu sedang menyanyi group musik yang aku ga tahu namanya tapi lagunya sering dengar di radio "Aku tertipu, Aku terjebak, Aku terperangkap, Dalam gairahmu...". Aku sering dengar lagu itu soalnya tiap hari aku mendengarkan radio waktu dalam perjalanan ke user di Kemayoran.

Waktu aku sampai bundaran HI, sudah ada ada Adi Massardi yang tengah membacakan puisinya "Negeri Para Bedebah", aku tahu puisi itu dari milis, sepertinya acaranya sudah mulai dari tadi tapi orang2 masih tidak begitu banyak yang datang, aku sama Yanu bisa menerobos massa di depan dan dapat tempat yang cukup jelas kurang lebih sepuluh meteran dari panggung. Setelah membacakan puisinya gantian MC yang mengambil acara, MC-nya ada dua, Indra Bekti sama Sandrina Malakiano, dua-duanya pake kacamata hitam, Sandrina memakai baju hitam berjilbab, Indra pake topi yang khas dia pakai. Habis itu mereka panggil group band dari Yogyakarta, "Kill The DJ", samar aku pernah dengar nama band itu, mc-nya bilang kalo di internet pasti banyak denger lagu mereka, lagunya rap, syair awalnya "Ono cicak nguntal boyo, seragam cokelat gowo godo", dst... setelah menyanyi vokalisnya diminta menerjemahkan artinya, dia bilang artinya "Ada cicak melahap buaya hidup2 ada polisi bawa pentungan".

Setelah itu mereka panggil tiga orang untuk berpidato, ada Effendi Ghozali, bapak yang aku lupa namanya, sama Eeep Saefullah suami Sandrina, Pak Effendi Ghozali baca puisi awalnya berima i-i-i-i, aku lupa puisinya seperti apa, tapi ada kata2 Republik Mimpi, acara tv yang dia bawakan, sama "hihihi" bait terakhir yang dia bawakan seingatku seperti itu, selanjutnya Bapak yang kedua berorasi, aku lupa detilnya tapi mungkin dia bilang kalo jangan benci institusinya, tapi benci korupsinya, jangan benci kepolisian, DPR, apalagi KPK, tapi orang2 korup didalamnya, sedangkan bapak Eep Saefullah kasih yel yel baru, jika dia teriak "Cicak" kami jawab "Hidup", dia teriak "Koruptor" kami jawab "Mati", dan jika dia teriak "Presiden", kami jawab "Bangun", yel yel sebelumnya jika MC Indra/Sandrina tanya "Siapa Cicak", maka kami jawab "Saya", habis itu serentak kita bilang "Cinta Indonesia Anti Korupsi" aku lupa persisnya tapi kira2 seperti itu.

Setelah itu berurut-urut ada group musik KCP, atau KJP ya, awalnya aku kira para pemain film KCB, ternyata grup band dari gang pegangsaan sama ustadz siapa gitu dari gang pegangsaan yang juga menyanyi, terus ada group band "Efek Rumah Kaca". Mereka nyanyi lagu "Mosi Tidak Percaya" "Semua Bisa Jadi Presiden", atau apa gt aku lupa judul tapi lagunya enak2. Setelah itu ada Oppie yang menyanyikan lagu "Peter Pan", sama "Andai Aku Jadi Orang Kaya", Oppie ganti liriknya yg aslinya "Andai Aku jadi Orang kaya, Ga usah pake kerja" diganti dengan "Andai kita jadi orang kaya, Ga usah pake korupsi", habis itu ada Happy Salma yang membacakan puisi kemudian diiringi dengan Kill The DJ, Happy memakai baju hitam barangkali karena siang yang panas. Terakhir sepertinya penampilan Slank, sama Once juga datang tapi sepertinya ga nyanyi, aku ga tahu soalnya jam waktu itu 11an, perutku sakit, ternyata udah selesai, aku sama Yanu cari toilet, kami ke mall Grand Indonesia untuk buang air, fisikku benar2 lemah, kepalaku pusing selain emang benar2 panas, pasti ini gara2 kerja yang pulang larut terus.

Di tengah-tengah acara, Indra dan Sandrina juga mengundang Erry Eriansyah mantan ketua KPK kalo ga salah, yang meminta kepolisian untuk menahan dia jika menahan Bibit-Candra, Bpk Usman siapa gitu creator dukungan satu juta facebookers untuk Bibit-Chandra, sama ketua komnas HAM pengganti Munir untuk berorasi, ditengah-tengah pidato salah satu mereka ada yang membawakan foto besar Anggodo memakai seragam polisi, ada juga yang membawa boneka buaya berwarna biru.

Selain itu Indra dan Sandrina juga mengundang penonton keatas panggung, mereka panggil lima orang anak muda untuk teriak "Cicak", ada juga minta dua orang untuk berorasi, ada Charles dari Priuk, ada juga ibu rumah tangga, waktu ibu itu berorasi keliru apa gitu pokoknya menghujat KPK, sama Sandrina dikasih tahu kalo semua orang yang ada disitu mendukung pemberantasan korupsi dan mendukung sepenuhnya KPK, keseumua penonton itu dihadiahi kaos atas partisipasinya. Indra dan Sandrina juga mengundang dua orang mahasiswa yang melakukan aksi mogok makan, satu cowok, satu cewek, yang cewek mengunci mulutnya sama plester, yang cowok menaruh plesternya di kaosnya, ketika ditanyai sudah berapa lama melakukan aksi itu, dia bilang dua hari mereka mogok amkan, kemudian dia berteriak "Hapus Bersih Korupsi di Indonesia".

Aksi itu berakhir sebelum jam sebelas, memang cuacanya panas banget, kalaupun sampai sore aku sama yanu bakal pulang duluan ga ikut sampai akhir, kami pun pulang naik buswa turun Ratu Plaza kemudian menunggu transBsd yang datang jam 12an, sebelum ke halte busway kami beli es cendol dipinggir jalan, sambil melihat ada pembakaran boneka buaya di sebelah bundaran HI berseberangan dengan panggung.